review prior KKN: untuk menjadi orang besar

dec 28, 09 18.36

kata mario teguh, untuk menjadi orang besar, bersederhanalah.

emang cuma setengah-setengah dengernya, sampe sekarangpun, logika gw belum yakin apa bentuk sederhana yg gw pikiran sesuai ama sederhana yg dimaksud mario teguh. yet, its true in anyways that untuk menjadi seorang yang 'besar,' kita harus menjalani satu proses kecil2 yang nantinya jadi tolok ukur. hingga kita bisa berkesimpulan, ''ooh, ini loh yang namanya menjadi orang besar..''

tergantung sih. besar dalam arti apa. i am obviously not talking 'big' as in size yaa, gw bicara besar dalam arti peran, kontribusi, kerelaan hati, sahaja.

sederhana. sederhana aja, misalnya dalam hal berbahasa. bahasa itu kan bener2 sehari2 ya? seperti posting/note yang pernah gw tulis, gw suka kata2. kata2 as words as vocabularies, menggambarkan kekayaan intelligence. di kasus kesederhanaan ini, kekayaan intellegence ini yang harus disederhanakan. thats the real challange.

mm, makin banyak kata/vocab yang bisa menggambarkan dengan tepat perasaan/ekspresi/opini yg kita punya, makin besar pengaruh, atau lebih tepatnya tendency, untuk menggunakan kata itu, padahal, belum tentu maksudnya nyampe ke target bicara kita.

itu kesederhanaan yang paling sederhana. sederhana dalam berkomunikasi, dalam menyampaikan sesuatu ke suatu pihak.

sekarang, banyak banget orang2 yang lagi belajar untuk menjadi besar, justru menyulitkan dirinya dengan kata2nya. emang sih, gw pernah ngerasain, rasanya ada rasa superior tertentu saat apa yg kita sampaikan hanya dimengerti oleh orang2 yang pemikirannya at least selevel ama kita. salah? salah!

itu salah, kenapa? karena ga ada yang menguntungkan dari hal itu. kesan eksklusif dari apa yang kita lontarkan dari mulut, hasil olah kata di otak justru ga bisa dinikmati banyak org, percuma. karena tujuan dari komunikasi adalah menyampaikan apa yang kita pikirkan untuk mendapat respon dari org lain. kalo yang ngerespon cuma dikit, sama aja ga memperkaya sudut pandang.

yah, walaupun 'ga menguntungkan' bukan berarti salah.

untuk menjadi besar, memang harus sederhana. karena sederhana itu susah.

dalam berkata2, banyak temen2 gw, bahkan gw sendiri, sering tenggelam dalam kosakata 'high-class' nya. jadi terkesan abstrak. mungkin kalo untuk personal pleasure gapapa, tapi ketika 'high-class' kosakata itu digunakan di satu forum yang mangsanya orang dari berbagai latar belakang, pola pikir dsb dsb. itu semua sia-sia.

gw dan bahasa inggris gw yang suka keluar ga pada tempatnya. itu salah. well, bukan salah, ga menguntungkan

dia dan kosakata kelas tingginya di forum multibackground audience. itu ga menguntungkan.

dulu, gw pikir menggunakan kata2 susah menggambarkan level ilmu kita. ternyata engga.

menggunakan kata2 sederhana dan kita bisa menyampaikan the exact, perasaan kita dengan tepat. itu baru pintar.

memperlihatkan diri sebagai org yg pintar itu ga susah. memperlihatkan diri sebagai org biasa aja tapi sebenernya cerdas, itu baru susah.

menjadi satu orang yang signifikan itu gampang. kita tau kita dan semua org bisa menjadi seorang yang signifikan. the real challange is, tantangan yang sebenernya adalah menjadi orang yg signifikan disaat yang tepat, bukan mengumbar kesignifikanan. menjadi orang2 yang biasa aja disaat mereka tau mereka itu bukan orang biasa.

--- mempelajari proses mereka, yang sudah menjadi seorang taufiq ismail, anis baswedan, mario teguh.
 --------------------------------------------------------------


june 24, 2011. 1545 hrs
desa rancapaku, kecamatan padakembang, tasikmalaya. selama satu bulan, akan gw pantau diri gw sendiri, mengontrol pemanfaatan kesempatan gw untuk menjadi sebaik2nya dinda. cuma satu: supaya orang di sekitar saya senang dengan keberadaan saya. may Allah permits.

No comments:

Post a Comment