social networking dan hepatocyte-ku..

entah, aku ngerasa social networking, kaya twitter, kadang2 bbm ngebuat orang angkuh dan sering kali salah memaknai..

ga jaranglah temenku galau, atau ngerasa marah, atau ngerasa ditowel harga diri, atau ketenangan, atau apapun itu hanya karena ngeliat tweet temennya/seseorangnya/siapapunnya. apa ya? semakin sedikit kata yang bisa dipampang di twitter, atau di bbm, atau blog, any other social networking, semakin luas interpretasinya. syukur2 kalo orang yg ngebacanya ga penasaran, kalo orangnya suka penasaran, suka mau tauuuu pisan, wah gosip bisa muncul, prasangka, dll dsb.

semakin kesini, people have broader scope of mutual friends, tapi smaller bravery to speak in person. -_-"

cerita dulu pas kkn. temenku si A sangat menentang yang namanya KKN, ga guna katanya, "mending gw kerja!" he has son and wife to afford, daripada sekedar Kongkow-Kongkow Ngopi. yaa, mungkin kekesalannya itu yang kehilangan sekian lembar uang karena hidupnya tertahan di pedesaan disalurkan via social networking, yang tentunya bukan alasan mengapa dia ngerasa KKN buang2 waktu, tapi umpatannya yang notabene, puncak kekesalannya. yaaa, instead of bilang, "karena udah punya keluarga, gw merasa KKN ga guna, karena menghambat gw bikin duit." tapi karena keterbatasan karakter, yang keluar cuma "unp*d samp*ah, gobl... yang myemyemye" ya gitulah, kata2 yang kasar.

ya ga salah juga sih, di satu sisi emang, toh twitter/fb/bbm ini kan punya gw, kumaha aing weh,

tapi kalo ngeliat reaksi orang yang ngebacanya. beuh, lebay. dan herannya, percakapan itu hanya di dunia maya aja, pas hari2an, pas sarapan, ga ada sama sekali pembicaraan ttg itu.  sampai akhirnya memuncak, sampai akhirnya mesti dibikin forum hanya untuk ngomongin adu mulut di fb/twitter itu(yang ga pantes dibilang adu mulut sih, tapi adu pengecut2an untuk ngomong langsung. oops, terlalu jahat kata2 gw, yasudahlah, maaf pemirsah!) ..

dan gw bingung aja, saat itu, why was i the only person who talk to him ttg bagaimana seharusnya dia behave, sedangkan tmn2 yang lain cuma ngomong di belakang, dan didnt even start to make conversation with that person. ini bukan ttg gw bilang bahwa apa yg gw lakukan benar, dan yang orang lain lakukan salah. tapi gw heran, knp yg lainnya ga mau memulai berdiplomasi?

mencoba melihat dari sudut pandang lain, mungkin bbrp org memang bagus berkata2 lewat tulisan ketimbang lewat mulut. kali lidahnya suka kepeleset. ya, ini gw bgt sebenernya. jadinya mereka lbh milih ngomong di dunia maya. itu pemikiran positif dari gw, tapi sayang, mostly yang aku liat ya orang2 yang kadang takut melihat orang langsung ke matanya.

mmm, ga tau sih, ga salah punya account social networking kaya gitu, toh emg informatif. tergantung siapa pemakainya juga. tapi entah kenapa aku lebih sering melihat mudharat daripada manfaat.

dan aku juga heran, dengan diskusi2 konsep, teknis di di twitter, apalagi netmeet, ato chatmeet untuk rapat.. -____-" itu kaya komunikasi memang satu tema, pemikiran bisa macem2. TANDA KOMA ITU KRUSIAL, kawan. dan herannya byk orang yang suka ngomong ga pake tanda koma. dan intonasi bicara itu juga penting. jujur, gw suka salah mengartikan nada bicara, maksud, dll kalo bicara di bbm ato ym. mungkin ke orang2 yang udah sering berinteraksi bareng, im fine with that. to me, netmeet is pain. orang kaya bisa ngaso dulu sebelum pemikirannya disampaikan. bisa ngabisin waktu berjam2 without significant changes. mending ketemu. fokus orang bisa terlihat, siapa yang antusias, siapa yang engga.

yah, mungkin ada orang2 yang bagus dengan cara itu, no problem. mungkin gw hanya seorang dari bbrp orang yang lebihh suka melihat dan bicara langsung ke mata lawan bicara gw.

hmm, yah, sejauh ini, gw cukup punya fb yang berguna untuk say hello, update tugas kuliah, dll. cukup punya bbm yang mengurangi tagihan hp gw tiap bulannya (walopun untuk yg satu ini, aku juga ga gitu suka, reluctant untuk memiliki dan menggunakannya. tapi on the other hand, bbm penting buat mam memonitor anaknya, bahaha, so, i cant get rid of that.) twitter? mmm, emang sih ga punya twitter bikin gw basi, haha. tapi, bagaimanapun, gw hanya menjauhkan diri dari hal2 yg kira2 aku anggap kurang bagus untuk diriku sendiri.

ps. aku pernah dikatain kejam karena ngapus contact org dr list contact bbm aku, aku pernah dibilangin sombong krn newbee bb tapi ga ngeadd org, aku ga gitu suka the idea untuk ganti display name untuk pengganti doa selamat ulang tahun, aku ga suka baca status update org , i keep my friends list in fb, org yg gw ga kenal nama panjangnya kdg2 ga gw approve jd temen (pdhl gw pelupa pisan ama nama org -__-", my bad), aku paling heran ama orang yg cerita ke aku dia galau hanya karena timelinenya twitter, gw suka bingung kalo ada org yg ngeadd bbm tapi gw sendiri ga tau dia punya bb. hal paling aneh yg pernah aku rasain adalah ketika kang kyan ngeadd bbm aku, karina nurizky (yg waktu itu namanya sgt asing di pikiranku) dan lauditta humaira (yg tnyata anak fhui yg anak afs, yang aku ga tau gimana caranya dia dpt pin aku). knp aku heran? krn simply aku ga tau sopan santun di bbm gimana.

so, the question is, is this me being sok eksklusif shg menganggap aneh aksi dan reaksi tmn2 di social networking, apa sebenernya aku social netwoking phobia? yang jelas, teman2ku punya networknya sendiri nih, di hepatocytekuu :D

oia, minal aidin wal faidzin ya :) semoga amal ibadah kita diterima Allah. mohon maaf kalo aku, pastinya, suka salah kata, salah mimik, salah berbuat. may we be forgiven.
 

berusaha menyenangkan semua orang itu...susah.

kata papa, " ga usahlah kamu berusaha mendamaikan dunia."

berusaha nyenengin mama, papa, dimas, nonon, rani, astri, dicky, miko, tanri, rahmi, ricat, yafidung, shinta tresna, nadhila, adhika, seno, ulil, kang barry, mishbah, hadiid, annisa dinda (icha), atung, bocun, mama ida, cici ai, mbak atien, mas mur, dr. guswan, dandon, taufik itu sussaahhh.
*gemes, almost give up, tapi harus bisa.

keromantisan yang ikhlas.

august 15, 2011. 5.39 am

yang berakhir bukan berarti halangan untuk memulai. kata mario teguh semalam, dengan ikhlas: bernyanyilah seperti tidak ada orang yang mendengar, menarilah seperti tidak ada orang yang melihat, mencintailah seperti tidak akan ada yang terluka. itu yang dia sebut, hati berlogika ikhlas.

everything ends, but it doesnt mean we cannot enjoy something in between.

akan banyak 'something in between,' sebelum itu berakhir, nikmatilah sampai tetes terakhir :)


oleh aichiro suryo prabowo: kereta kabungah.

Saat ini saya tengah berada di Stasiun Depok Lama, menantikan KRL jurusan Tanah Abang yang katanya, akan datang setengah jam lagi. Bisa dibilang, situasinya tergolong lengang, tidak seramai biasanya di hari-hari kerja. Tidak ada penjaja gorengan lima ratusan, penjual koran seribuan, atau pembajak CD lima ribuan. Beginilah akhir pekan di Jabodetabek, sepi dari ambisi. Ambisi juga butuh istirahat.

Tak jauh di sebelah saya, duduk seorang bapak bersama putranya. Beliau tidak menjinjing tas. Pakaiannya juga terlihat santai, kaos oblong putih, tak menandakan kalau dirinya akan keluar “malam mingguan”. Putranya justru terkesan lebih siap tempur dengan mini-jersey tim nasional Indonesia, menunjuki apapun yang ia cermati, dan meneriaki apapun yang ia tunjuki.

Beberapa saat berlalu. Tanpa pemberitahuan awal, satu rangkaian gerbong KRL tiba di depan kami, mendesis, berhenti, lalu membukakan pintu-pintunya. KRL tujuan Jakarta Kota tersedia di jalur satu, bla, bla, bla! Petugas baru mengumumkannya lewat pengeras suara. Saya diam saja, sebab memang bukan ini kereta saya. Bapak di sebelah juga tidak bergerak. Beliau malah memangku putranya yang semakin agresif menunjuk-teriaki kereta tersebut. Sampai akhirnya suara peluit nyaring melengking, menandakan masinis akan segera melanjutkan perjalanannya. Begitu diyakinkan aman, pintu-pintu menutup, rangkaian gerbong beranjak, stasiun pun lengang kembali.

Hanya ada dua jurusan kereta yang bisa diambil dari jalur 1: Tanah Abang atau Jakarta Kota. Maka mudah saja sebetulnya menebak ke arah mana penumpang akan bepergian. Kalau bukan ke Jakarta Kota ya, berarti ke Tanah Abang, begitu juga sebaliknya. Pertimbangan itu yang lantas mendorong saya untuk bertanya sekaligus memulai obrolan kecil dengan sang bapak, Bapak mau ke Tanah Abang juga, ya?

Henteu, Jang, jawabnya dengan bahasa Sunda yang kental.

Saya kembali bertanya, Oh, saya kira sama dengan saya, Pak. Berarti ke Jakarta Kota, nggak naik yang barusan lewat?

Jawabnya lagi, Abdi mah moal kamamana, Jang, mung nganter pun anak, resepeun ningali kareta. Saya yang tidak fasih berbahasa Sunda hanya sanggup manggut-manggut memerhatikannya. Tapi kalau boleh menebak, artinya kurang lebih, Saya tidak kemana-mana, di sini hanya mengantarkan anak saya, dia suka sekali melihat kereta. Menurut saya itu romantis.

Tak lama, KRL tujuan Tanah Abang datang, dan mereka tetap duduk. Saya pun berpamitan di sela keduanya sedang kabungah menikmati lalu lalang kareta sore ini. Dari dalam gerbong, kemesraannya masih sempat terlihat selama beberapa detik. Pemandangan itu lalu hilang bersamaan dengan beranjaknya commuter line menuju stasiun berikutnya.

Walau hanya sebentar, obrolan kecil tadi cukup berkesan bagi saya. Walau hanya beberapa kalimat, ucapan bapak tadi juga berhasil membuat saya tersadar, kemudian berpikir lebih jauh di sepanjang perjalanan. Tentang rasa senang, tentang bagaimana seseorang memperoleh kesenangannya dari sesuatu.

Ada orang yang mungkin baru senang setelah dapat membeli, katakanlah, sebuah kereta. Raja minyak dari Rusia, mungkin? Ada orang yang seperti saya, senang saat mampu menikmati jasa dan membeli tiketnya dengan harga terjangkau. Namun ada juga orang yang ternyata senang cukup dengan memandanginya dari jauh, bapak dan anak di stasiun tadi, contohnya. Tentu tidak hanya kereta. Masih ada lagi sesuatu-sesuatu lain yang mungkin berwujud, bernyawa, berharga, atau malah tidak  ketiganya, yang saya percaya juga sama saja.

Tahta, ada yang senang dengan menjaga aman kursinya, ada yang lebih senang dengan menjaga baik amanahnya. Wanita, ada yang senang dengan meminangnya sepenuh hati, ada yang senang sekedar dengannya bersenang-senang tanpa hati. Harta, ada yang senang dengan mengumpulkannya sebanyak mungkin, ada juga yang senang justru dengan membagikannya sesering mungkin. Yang pasti satu, bahwa pada akhirnya yang dicari setiap orang dalam hidup tetaplah rasa senang. Bentuknya? Bisa jadi bermacam-macam, tidak selalu sama… dan tidak harus sama.




Terinspirasi oleh seorang bapak dan putranya, nu gaduh kabungah di tengah keterbatasan.

ini keromantisan yang ikhlas. 

perbaikan diri.

mungkin ini tulisan 1 tahun, 2 tahun lalu. surprised.


Feb 16. 6.51 pm
Earphone off, earphone on
Kenapa manusia punya emosi? Kenapa katanya, wanita didominasi perasaan? Padahal emosi dan perasaan bukan sesuatu yang seharusnya diperlihatkan. Mama pernah bilang,”Ratu Inggris itu mbak, kalo marah, kalo seneng, ga keliatan.” Kalau memang seperti itu seharusnya wanita bersikap, kenapa tercipta emosi, yang seharusnya ditahan, dan perasaan yang biasanya disembunyikan?
_____________________________________________________
Pagi itu, gw nelususin paving block menuju kampus. Rasanya, gw ngedenger suara burung. gw lupa suaranya. Ternyata suara klakson angkot. Ironically similar! Tapi gw yakin gw denger the bird/s chirp. Gw berhenti (disaat orang lain mulai berjalan mendahului gw). Apa bener itu suara burung? Hati gw bilang iya, telinga gw bilang engga. Iya itu suara burung, dari arah arboretum. Apa kebenaran sekarang ini sebegitu susahnya didengarkan?
Pagi ini, gw sumbat telinga gw dengan lagu2 berisik yang sebenernya liriknya tidak begitu bermanfaat. 1 hal yang gw rasakan. Kesendirian yang angkuh.
Beda dengan pagi itu, dimana gw masih bisa ngebales salam si tukang bubur. “kuliah neng?”..”iya pak, berangkat dulu pak, assalamualaikum!”..”waalaikumussalam”. didoakan.
Dimana gw masih bisa ngangkat tangan berusaha sopan tanpa berucap ke tukang pulsa, “ati2 neng”
Dimana tukang ketoprak gw bisa jawab pertanyaan kang ketoprak,”temennya yang lain pada kemana neng? Sendirian aja”..”pada belum siap pak”
Yang gw rasakan adalah kenyamanan yang ga bersekat.
_____________________________________________________
Gw ga tau mana yang lebih menguntungkan,menyampaikan kata2  jujur tapi menyakitkan, apa diam-supaya aman-tapi menghancurkan.
_____________________________________________________
Kata dokter ardini raksanagara, zaman sekarang dokter bukan hanya spesialis-spesialis aja. Udah ada dokter kesehatan kerja, dokter kesehatan masyarakat, dokter ekonomi kesehatan. Sayang, belum ada dokter kesehatan moral.
_____________________________________________________
Apa yang diharapkan dari dokter yang kesusahan mendengarkan kebenaran, tidak mengerti emosi dan perasaan, yang kadang tidak bisa membedakan kenyamanan dan keangkuhan? Yang diharapkan: perbaikan diri.

mengenalmu, lebih jauh..

aug 11, 2011

aku dulu merasa perlu menggali setiap dia yang mengambil alih sebagian besar lapang pandangku. setiap gerak untuk mencari lebih dalam seperti mencoba membelah air.

berharap Tuhan menurunkan tingkat kesulitan labirin-labirin antara kita.

aku terlalu sibuk menatap ke depan mencari pintu penghubung, padahal kanan kiri selama pencariannya memberi tanda.

nanti, aku mau menjadi 1500 dari 2000 halaman buku tentangmu.


photo taken nov 2010, land of the Thai. were on my way to dig deeper.

this two people, are whom ive been spending the last 22 years. its funny that i knew only a little from them. guess, we never get enough :)


3 tahunan.

0927 hrs aug 10, 2011

nadhila farrahnas ulang tahun hari ini. dia adalah satu dari dua orang anak senat di 2008 yang aku pernah smsin untuk berterima kasih atas kerjanya yang sangat nyata buat di mata gw. satu lagi otto.

oia, 17 agustus besok 3 tahunan angkatan 2008. seandainya akan ada kue, seperti tahun 1, lebih milih jadi yang lari ke gerbang unpad untuk beli korek supaya lilinnya bisa nyala.

selamat skripsian, herdinda!

sekarang atau 50 tahun lagi..

aug 8, 2011 1658 hrs

apakah gw suka berkegiatan di oppek? jujur, i've been trying to. apakah gw suka berkegiatan di tma? iya, gw suka. diantara itu semua, favorit gw adalah ikut kegiatan afs.

selalu kaya gitu ya, pasti lebih ngerasa pewe di tempat yang udah lama kita jamah. kadang2, gw lebih suka menyelami suatu organisasi sampai ke pusat, daripada cuma membasahi tangan di sana-sini dan ga pernah terjun sebadan-badan.

i liked the feel of me being the one who spins the world.

dengan begitu, gw tau that i am responsible on whats happening in it. ini yang kadang gw ga setuju dengan orang yang 'mencoba-coba.' karena kadang, they seemed hanya bermain di awal dan menghilang tanpa tau akhir, tanpa tau konsekuensi dari apa2 yang telah dia lakukan. kebayang?

ibaratnya, jika kamu punya rezeki sebesar x juta. pilih mana?
a) menggunakan x juta ke beberapa orang untuk mereka dirikan usaha
b) menggunakan 1/2 x juta untuk beberapa anak asuh di satu waktu untuk menyekolahkan mereka dan sisanya untuk tahun depan, dan seterusnya untuk anak yang sama
c) beli buku, pensil, seragam, dan membagikannya ke panti asuhan.

pilihan c, itu tma. you give something, you feel such a relieve and feel useful. but its done in instant,

nah, pilihan a itu lebih menggambarkan afs. iya, aku involved di kehidupan sekian ratus siswa yang akan menjalani satu tahun kehidupan mereka di negeri orang. aku involved dalam preparation mereka. tapi setelah 1 tahun, mereka kembali dengan benefits2 yang berbeda dengan keputusan mereka sendiri.

pilihan b itu lebih ke arah oppek ini. kamu punya sejuta ide, tapi gw merasa banyak tahanan yang membuat ide itu hanya terkirim sepersekiannya. sehingga evaluasi, pembelajaran itu ga pernah berhenti. karena in fact, setiap kali kita membuat perbaikan, kita akan mendiscover hal lain yang harus kita perbaiki. karena memang, input manusianya memang totally kaya in characteristics and way of thinking. karena limitasi rasa butuh,

afs dan oppek memang dipenuhi oleh orang-orang yang kaya akan karakternya masing2. yang dua-duanya hal yang gw senengin. tapi yang membedakan adalah keterbutuhan untuk menerima.

di afs, kebanyakan manusianya sudah sadar akan perbedaan yang masing-masing individu bawa, dan mereka benar mengerti keterbutuhan akan peran apapun yang kita bawa disana. bener, yang membedakan afs dan oppek itu keterbutuhan.jadi kita benar2 buka mata, pasang kuping, dan mulut siap menyampaikan apa yang kita ingin utarakan.

sedangkan di oppek, ada gap antara apa yang maba 'kira' mereka butuhkan, dengan apa yang panita 'pilih' menjadi hal2 yang maba butuhkan. dan ada sesuatu yang missing diantara kedua titik itu. jadi seperti ada dua hal yang dibicarakan diantara 2 orang yang duduk berdampingan. sehingga jawaban dari keterbutuhan itu selalu tidak pernah mencapai kata puas. kecuali, untuk orang2 yang benar2 membuka mata, pasang telinga, dan mulut untuk bertanya lebih jauh. dan orang2 dengan mata, mulut dan telingan seperti ini, tidak mendominasi fk. sehingga, menurut gw, cukup sulit untuk transfer ilmu.

ditambah lagi budaya celup tangan dan mau membasahi seluruh tubuh dengan apa yang sudah mereka mulai.

karena continuity itu penting. karena di hal2 semacam ini, selalu ada hal baru yang bisa dicari idealnya di tiap tahunnya. sama kaya afs, bedanya, di afs, bahkan kakak2 yang sudah 50 tahun masih involve menggembleng orientasi. imam prasodjo, anies baswedan, taufik ismail, mereka masih datang dan bertukar pikiran dengan adik2 afsnya yang 30, 40, 50 tahun lebih muda.

ketika seorang pembina regenerasi massa datang dengan keterbukaannya untuk juga mencoba mengerti, pasti keharmonisan komunikasi saklek ada diantara si pembina dan si penerima proses regenerasi. sedangkan di fk unpad, si sesepuh membawa tradisi yang tabu untuk diubah. walaupun diubah, transfer ilmu yang diusahakan untuk dilakukan belum mencukupi. salut untuk orang2 yang datang ke adik2nya dengan rendah hati, siap bersama-sama membuka mata, pasang telinga, dan siap memberi saran, bersedia untuk menjadi an empty cup.

bermimpi kembali ke fkup 1,2,3,5, 20, 30, 40 tahun lagi. rejuvenation with youthful energy.

Arah sudut pandang matahari..

aug 6, 2011. 0952 hrs.

*adakah cara yang diplomatis dalam menyampaikan sebuah keresahan hati supaya fragmen kesan 'you are so low' tidak ditemukan?

*i think i will have a psychotic break today.
copypasted from my blog old folder.

Arah sudut pandang matahari..

11.09 am. Ruang tutorial C4..
Katanya jam 11 ada café nida, tapi ga ada apa2 di tempat yang biasa, jadi gw putuskan untuk ke ruang tutor, nulis apa yang gw pikirkan selama perjalanan ke kampus pagi ini..
Topic café nida hari ini, mempercantik jilbab [or mempercantik diri dengan jilbab? Ga tau deh, lupa..]
Ada hubungannya kok.. so, this is not purely a slight morning thought..
About women’s beauty, dan arah sudut pandang matahari..
It might be a bit sensitive for myself, but I found it fascinating to be written and be told..

Matahari jam 7.35 pagi, waktu gw cabut dari bale ke kampus.. ternyata, udah panas jam segitu, sebenernya bikin males, apalagi di daerah sekitar udah banyak orang, lingkungannya udah terkontaminasi manusia, haha.. gw seneng dunia itu serasa milik gw sendiri, hee..
Pas lagi jalan, gw merhatiin bayangan gw di aspal.. it was great! Simply, may be it made a good phenomenon by reflecting my legs a half longer than it is.. rasanya, sekarang2 udah ga bisa lagi berenang sesuka hati gw untuk mempertinggi badan, selain karena ga ada waktu, ga ada tempat, dan sepertinya ga ada chance lagi dengan umur yang….mm,, gosh, it hard to admit, hahaha..
Sepanjang jalan, gw ngeliatin mulu gambaran hitam yang ada di depan gw.. terus gw mikir, “hmm, baru pertama kalinya gw merhatiin bayangan gw sendiri”.. apa karena gw ga perhatian ama bayangan gw, apa karena bayangan jam segitu aja yang ngebuat gw tertarik?
Sepertinya teori kedua lebih pas.. karena bayangan jam segitu aja yang ngebuat gw tertarik..
Itu esensi dari sudut pandang yang dibuat matahari ke gw..
Semua yang ada di dunia ini menggambarkan satu dengan lain hal.. gimana kalo misalnya, bayangan itu gw analogikan sebagai manusia lain..
Mungkin ada orang yang ngeliat orang lain seperti pandangan matahari jam setengah lapan pagi.. mungkin ada juga yang ngeliat dari sudut pandang yang justru memperpendek kaki yang udah pendek ini..
Berkaitan dengan mempercantik diri.. semua orang, menurut gw, cantik semua.. everybody has their own beauty, inner or outer, it cannot be both, cause simply no one has all such perfectness.. tergantung siapa yang ngeliat, dari sudut pandang apa, yang mana..
God, even Your sky has its own beauty and it fascinates me a lot..

*ini sebenernya semakin gw sering ngupdate blog, semakin gw ga sering ngupdate skripsi _-----_,, koprol. dan hari ini danar ulang tahun, dan belum ngucapin, dan ga tau mau ngasih apa.

categories.

aug 5, 2011. 1332hrs

hi. siapa dia?
oh dia itu teman saya. oh dia itu kenalan saya. dia itu sahabat saya.

a soulmate, a best friend, a good friend of mine, a friend, a school mate, a class mate, an acquaintance, a contact. all these nouns implies someone in you life. what made the difference is the frequency.

some will say that the 'clicks', the 'chemistry' also role in defining these categories. well, but not to me.

because clicks and  chemistry can be built later. the more frequent people interact, small spatters, unimportant sprinkles will lead to how the relationship will end up. no matter how ass a person, the more you interact, the more you find nice things on her/him. because God is fair enough to present Himself in each of His creations.

*inspired by :
the morning glory, which i watch like everyday, how becky fuller loosen up the egoistical selfish mike pomeroy. a must seen movie, love this.
kosan yang mulai sepi.
waktu yang terus menerus pergi meninggalkan saya, dengan tidak gentle hanya ber-legacy bukan hanya bunyi, tapi juga syukur, dan God forbid, penyesalan.
dan bahasa, yang kadang keromantisannya hanya abu-abu.

reblogged: just like marriage

aug 5, 2011 0525 hrs

reblogged from paulocoelho.com : "Just Like Marriage"

Nasrudin spent the entire autumn working his garden. The flowers had blossomed in the spring – and Nasrudin noticed a few dandelions appearing, which he hadn’t planted.

Nasrudin tore them up. But the pollen had already spread and others began to grow. He tried to find a weed killer which only killed dandelions. A specialist told him any type of poison would end up killing all the other flowers. In despair, he went to ask a gardener for help.


- It is like a marriage – said the gardener. – Along with the good things, a few little inconveniences always appear.


- What can I do? – insisted Nasrudin.


- Learn how to love them . Although they are flowers you did not count on, they are still part of the garden.





doesnt this story sweet?

too much..

aug 4.

lagi salam2 cepika cepiki ama indri 09 yang udah lama bgt ga gw temuin. 

indri : "ck ck ck" (sambil, sepertinya, melirik hp yang ada di tangan gw)
dinda : "kenapa?"
indri : " wall papernya keren banget"
dinda : "ha? (pas gw liat, wallpaper gw 2008 s.a.t.u) ohh haha. iya nih. terlalu cinta."

udah aja.
beberapa menit kemudian, via bbm ngomongin siapa aja yang bisa dtg ke malam wisuda 2007

aji : "ari fuad fajri" (maksudnya dia bisa dtg)
dinda : " sip. thx jay."
aji : "insyaAllah deh dateng ya, kalo bisa"
dinda: " harus bisa! angkatan tuh no. 1, apalagi kalo cuma dibandingin ama pergi pacaran -_-. lo hrs dtg."
aji : "cinta angkatan nih."
dinda : "terlalu cinta nih. kalo jatoh, sakit bgt"
aji : "janganlah. 2011 din."
dinda : "seumur hidup ji."

ngeliat miko ama hakam di rapat tma pake jaket angkatan, dan  tiba2 menyadari diri gw lagi pake jaket angkatannya deddy. wih keren. kesannya gimanaaa gitu.

pas ngambil medicinus di meja satpam
baca kutipan ini di sana, hasil wawancara dengan aji tentang cinta terhadap angkatan:

"membutuhkan proses yang panjang dan butuh perjuangan
cinta angkatan sama seperti cinta dalam hidup berkeluarga
ada momen berkumpul, yang mengingatkan bahwa mereka adalah satu keluarga
jika nanti telah lulus, mereka tidak hanya sekedar merasa sesama 2008, tetapi juga merasa saling memiliki"

hmm. .

2008 itu angkatan yang beruntung. beruntung punya bale dan bisa ngegunainnya untuk pertama kali, beruntung konsep ospeknya bener kena momentumnya, beruntung punya seorang tanri, nabil, syed, dan koogu. dan beberapa yang signifikan, beruntung punya lolo dan iqbal, beruntung punya aji, beruntung punya flori yang sebegitu besar perannya nyatuin elemen2 di angkatan. beruntung punya jaspreet singh, beruntung punya aiza. dan beruntung punya 341 orang keluarga 08 dan beruntung punya 13 anggota keluarga baru yang in the end akan selamanya di 2008.

dulu, jungkir balik nyatuin angkatan. bikin buka puasa bareng, yang dateng ini. bikin kumpul angkatan bareng, yang dateng ini. ada undangan ina itu, yang dateng ini. ampe gregetan, yang ini mulu yang muncul, yang itu pada kemanaaaaaa.. dulu sempet ada forum angkatan ngebahas seberapa kamu kenal temen seangkatan, berakhir dengan.. sama aja, cicing, jauh2an, canggung.

pernah di satu momen, penguin bilang, this has to be stopped! bermingu-minggu ampe bosen pengurus inti ngomongin 2008 prestatif, mulai dari targetan akademik, ampe kesolidan 08 yang ergh. dikit2 mulai terjamah. foto seangkatan, ngebioskop seangkatan, dll. momen yang sangat sangat i can recall vividly in my head:

waktu itu, penguin reguler duduk di kantin plaza, ngebahas bahasan yang biasa, 2008 prestatif. datenglah si syed. satu kalimat yang bener2 membelokkan kita ke arah yang seharusnya, menurut gw. "kalo lo emang mau satu, lo ga bisa foto pake baju batik sendiri. hanya reguler." from that sentence, i think, all this brilliant ideas came up and be implemented. smoothly.

olymphiart tahun 1 dan tahun 2, mungkin hanya 3,4,5 lomba yang diikuti bareng 08 malay dan indo. sekarang? di tahun 3? bahkan qoyyum bikin naga. bahkan hazbul, taufiq, sempet jadi artis di satu pagi, hapenya ga berenti berdering krn di missedcall 1 angkatan, bahkan jaspreet kaur nangis waktu kalah, bahkan bahkan bahkan yang lain.

bahkan di judicium tahun 3, angkatan 08 angkatan yang non eligiblenya paling dikit. angkatan yang paling kompak kata dokter2 itu. (bukan yang paling pinter, tapi yang paling kompak *wink)

cinta angkatan ini bukan ujug2 ada. mesti lewat berantem, beda pendapat, sentilan sampe tamparan. mesti lewat openmindedness, willingness, uluran tangan, eskaesde, pedekate, untuk akhirnya bisa merasakan sedih dan bahagia bersama.

bukan mempertontonkan kesolidan 2008, tapi memang  ini modal pasti yang kita punya. karena langkah pertama selalu dimulai dari sini. tanpa pars pro toto.

ps. gw merasa basi nulis ini. olymphiart udah tahun kapan dan the only reason gw nulis ini cuma kebetulan-kebetulan yang terjadi hari ini. gw sedikit sebel karena perisai yang mau gw kasih ke atar ga beres2 gw betulin. gw juga bingung kenapa logo 2008 satu masih jadi wallpaper di 3 hape gw. tiga-tiganya.

pps. rani bilang dulu pas gw bikin perisai 2008 satu. you love 2008 too much. aji tanri bilang, i worry too much. now, i feel like i love this batch too much, so i worry too much that if this fails this gonna hurt too much. *ada apa ini. why this is coming to my head? all in a sudden.

In truths that she learned.

aug 3, 2011 22.52 hrs

beberapa menit yang lalu gw ngepost something sad, the expression of poignancy. but i read this from dr. Poundra, i thanked him:

Kebahagiaan untuk dibagi, tapi kesedihan ini bukan untuk ditularkan. Redam!
jadi gw ganti deh. dengan lagu ini. a lot you can tell by hearing this song.

season of love - rent ost.

Five hundred twenty-five thousand six hundred minutes Five hundred twenty-five thousand moments so dear Five hundred twenty-five thousand six hundred minutes How do you measure, measure a year?
In daylights, in sunsets In midnights, in cups of coffee In inches, in miles, in laughter, in strife In five hundred twenty-five thousand six hundred minutes How do you measure, a year in the life?
How about love? How about love? How about love? Measure in love
Seasons of love Seasons of love
Five hundred twenty-five thousand six hundred minutes Five hundred twenty-five thousand journeys to plan Five hundred twenty-five thousand six hundred minutes How do you measure the life of a woman or a man?
In truths that she learned Or in times that he cried In bridges he burned Or the way that she died
It's time now, to sing out Though the story never ends Let's celebrate Remember a year in the life of friends
Remember the love (Oh, you got to, you got to remember the love) Remember the love (You know that life is a gift from up above) Remember the love (Share love, give love, spread love) Measure in love (Measure, measure your life in love)
Seasons of love Seasons of love (Measure your life, measure you life in love)

be happy, this is not the end (yet) :)

for you, you, you, you, and you! :)

aug 2, 2011. 1338 hrs

untuk kamu, kamu, kamu, dan kamu, juga kamu, kamu yang disana, kamu yang disini, dimana-mana.

i have this list of persons i love the most in my entire life in campus. this is not about memilih-milih teman, but fate chose us. it chose us to have more time together, to have more clicks, to possess connections, to drunkenly feel free, to have more this comfy chemistry when we are around.

again, i emphasized that this is not about, pilih-pilih, tapi dipilihin oleh nasib :) this why i thanked Allah so much, in such a mysterious way, unites persons. even though at first, no stories had been fantasized to end up like this.

i threw as much as love i can give to people surround me.
today, i felt like loves have been thrown at me!


how fair Allah is, how fair the love is. dont call me "gombal," but i just found out that this is such a brilliant analogue. the more you give blood, your bone marrow will produce more and more red cells. so your body wouldnt run out of it.

it stated also years ago in my blog ijo that, hati ini can occupy sooo much love, the more you give love, the broader the space to receive more loves. hati seluas jagad. and each person has their own love cells inside.

TE AMO MI AMIGOS!



extra large space for this pict, nyomot dari tumblrnya si robin, rancuy. ;)