abortus: ujian prinsip

i like this gray side of a doc life to be discussed.

kasus hari ini : ibu dengan kehamilan 20 minggu, janin anencephal (ga ada tempurung kepalanya, pasti meninggal setelah dilahirkan). me as a doctor will definitely inform the client that their children has an anomaly, s/he wont survive. gw sebagai dokter, bakal men-suggest supaya janin tsb diaborsi aja (toh, theres no hope), atau membiarkan ibunya nerusin kehamilan sampe umur 9 bulan kaya kehamilan normal, dengan outcome yang seperti itu?

kasus kedua: seorang nona, 15 th, datang dengan keluhan telat haid 8 minggu, hasil test pack positive dan minta diaborsi. udah, ga usah panjang2 soalnya. udah jelas hamil diluar nikah. sebagai dokter, kamu mau melakukan apa?

a. melakukan safe abortus provokatus dengan baik dan benar.
b. menolak melakukan aborsi, dengan kenyataan anak ini pasti akan mencari orang lain yg bisa melakukan aborsi, walaupun orang tsb adalah paraji. berarti ada resiko unsafe abortion.
c. menolak melakukan aborsi dan merekomendasikan tempat lain yg underlegal institution (though its off the record) yang bisa melakukan aborsi.

---------------------------------------------------------

untuk kasus 1, gw pilih untuk sedikit mengarahkan si ibu untuk melakukan abortus.

#argument 1. mother future condition.
its a total assumption. banyak penyakit penyerta yang muncul pada trimester tengah dan akhir. diassess kesehatan ibunya, ada ga risk factor munculnya penyakit penyerta di ibu ini. kalo ada, ya di aborsi aja. indikasi ibu jauh lebih penting dan they always can try, asal ibunya sehat

#argument 2. fetus wealth.
zero.

#argument 3. sebelum terlanjur cinta, sebelum pengorbanan terlalu besar.
(ketauan udah males mengelaborasi, haha)
------------------------------------------------------------

untuk kasus 2,

gw akan menolak aborsi despite of any reason given. dan yang gw rekomendasiin adalah, "jgn di paraji ya neng,"

semoga Allah ga pernah ngasik gw ujian untuk think over money for this case. itu keterpurukan.

aduh. kenapa gw ga mood nulis sih akhir2 ini. i had so much in my head.



No comments:

Post a Comment