tamparan....

.....dari dr. gery

"kamu mana katanya mau ke klinik saya, wacana aja kalian!" #slap one
"bangun dulu kesehatan di tempat tinggal kamu, baru pikirin daerah lain. liat dokter2 yang menjamur di kota."
1. kita itu mahasiswa yang katanya mau belajar, tapi terlalu buta untuk melihat kesempatan belajar. banyak dari kita diam dan menunggu. banyak dari kita lupa kalau mengajarkan juga proses belajar.
2. ketika jadi dokter itu adalah untuk kita nyari penghasilan, disitulah kelemah kita. ketika kita jadi dokter basically untuk menolong orang, itulah kekuatan kita. rasa takut itu muncul ketika kita berbuat salah. ketika dokter takut ketika digugat pasien ada beberapa kemungkinan, 1. dia tidak pintar, karena dia ga yakin akan apa yang dia lakukan. 2. dia tau dia melakukan kesalahan karena either tidak menuruti SOP atau menambah2i SOP, intinya, for benefits.
3. tanda dokter sudah kehilangan basic pekerjaan mulia, dan berganti jadi bisnis.
a. dokter menjamur di kota, defisit di desa
b. lebih banyak orang mau jadi dokter spesialis, padahal itu artinya dia mengerucutkan jumlah manusia yang bisa dia tolong. hmm, sedikit defiable sih.
c. menjadikan praktik dokter sbg sumber penghasilan.

rasanya masih banyak contoh dokter2 pebisnis.

yah, kalo diliat pas kuliah sih, kayanya mereka2 yang nyontek. ga terlalu idealis sih gw, mungkin memang mereka perlu untuk survive. cuma jatohnya, mereka kaya orang yang nyuri hape gw di angkot, mungkin emg they have children to look after, but it is still wrong.

astagfirullah. masih banyak contoh yang ngedescribe how nasty we are, despite of how righteous our profession is. mungkin gw pernah did wrong things. but, thank God, He forgives and we change (and can change).

May all doctors do the right things.

#ngomong apa sih gw? gw cuma merasa bersalah karena lupa ama ilmu yang mati2an gw pelajari. percuma sooca kalang kabut, tapi setelahnya menguap. i need to do something.

1 comment: