pain disorder..

nov 29, 1417 hrs

sekedar ilmu..
pain can function as a method of obtaining love, a punishment for wrongdoing, and a way of expiating guilt and atoning for an innate sense of badness.
-clinical psychiatry, kaplan saddock.

reblogged: destroying and rebuilding

Destroying and rebuilding

by PAULO COELHO on NOVEMBER 23, 2011
I am invited to go to Guncan-Gima, the site of a Zen Buddhist temple. When I get there, I am surprised to see that the extraordinarily beautiful building, which is situated in the middle of a vast forest, is right next to a huge piece of waste ground.

I ask what the waste ground is for and the man in charge explains (I can’t verify if it is true, but it must be):

‘That is where we will build the next temple.
‘Every twenty years, we destroy the temple you see before you now and rebuild it again on the site next to it.
‘This means that the monks who have trained as carpenters, stonemasons and architects are always using their practical skills and passing them on to their apprentices.
‘ It also shows them that nothing in this life is eternal and that even temples are in need of constant improvement.’
mengingatkan gw: 1) perfection is always underconstruction 2) BEM/Senat? BPM dimana, angkatan dimana?*inget jaman dulu rapat tim adhoc bareng teh cumi and tralala, di akhir: cabut rapat dan segera-sesegera-sesegeranya cari pengganti. hehehe
pak ali (guru kwn gw di smp) : "oh karena kamu perempuan, makanya nama kamu 'her'dinda?"
dinda: "mmm, bukan pak, itu nama mama saya, 'her'a."
pak ali : "oh bukan karena kamu perempuan?"
dinda: "bukan pak."
pak ali: "tapi kamu perempuan kan?"
dinda: "iyalah pak."

zzzzz bgt.
tapi akhir2 ini gw lagi mempelajari: should the title 'her' becomes a burden?

semalem abis nelpon dimas, ketika dia lagi nunggu pesawat boarding jogja-jakarta.

dimas: "ada dua pilihan, ngalahin papa, ato ga usah daftar sama sekali. lo anak cewe sih. pasti kaya gini strugglenya. diempit"
dinda: "jadi mau bantuin apa engga?"
dimas: "yaudah. bayarannya harper via tiki ke jogja."

nope. there's no her-o without her.
no. there's no her-itage, no legacy in a her-editary without her
even her-oin is addictive. her is a need.

her shouldnt be a burden, it is a way.

tinggal gigih..

nov 19, 0834

"karena selain doa, harus ada kegigihan."

kegigihan yang ini saya capslocked and underlined, terpajang di whiteboard yang dipasang di dinding. the power of words. gw mau melihat kata2 itu setiap hari, anytime i wander around my so-familiar-small-cubicle-as-i-called-it-rather-than-a-cell.

ada 2 fate dari sebuah keinginan : terjadi, tidak terjadi.

2 syarat yang selama ini gw pelajari adalah: doa dan gigih.

kaget sebenernya tiba2 banyak orang yang gw temui semacam menanyakan nasib koass gw, setelah mereka mendengar selentingan tentang gw yang akan mem-postpone koass setahun for other reason.

usut punya usut, ternyata mas oke, i wanna call him like that here  -____-" , spreading the words tentang keinginan gw ikut indonesia mengajar. (yang berarti tinggal di daerah terpencil setahun, mengajar, dan berharap menjadi manusia yang lebih paripurna setelahnya).

inilah gw, yang tidak bisa menyampaikan preference kenapa i'd rather keep the news to myself,  my closest friends and colleagues. akhirnya memutuskan untuk nulis di blog aja -_-' uh, so communicative, dinda.

ada 2 fates that a dream will walk through: it happens, it doesnt happen.
2 faktor yang mempengaruhinya adalah doa dan kegigihan.

i asked why you transmitted the news while i tried to keep it in a small circle, how did you find out?

jawabannya santai. "santailah din, saya cuma mendoakan, dan mengajak yang lain ikut mendoakan." kurang lebih gitu. seneng sih ada yang mendoakan, di sisi lain, sedih, karena ini mimpi yang tadinya i intended to bury. tiba2 nyeruak, crawling out from its cemetery.

sekarang, situasinya tinggal kegigihan. untuk ujian nomor satu: kegigihan meyakinkan papa.

life is a school, it has its curriculum. i pass, i go to the next level, i fail, i stay. ini ujian juga, if my father pass me, my next level will be indonesia mengajar, if i fail, i stay di koass, insyaAllah.

pas cerita sama fulki, she said, pemimpin yang baik itu yang bisa membuat orang lain melakukan hal yang dia inginkan fullheartedly. sama aja sebenernya sama yang mama sering bilang. cuma kali ini, momennya pas.

setelahnya ketemu kang didin di depan kosan, dan mulai ngalorngidul tentang mimpi. dan ga nyangka hal ini keluar, "since aku tahu ada sesuatu yang namanya pilihan di hidup ini, aku sadar, papa itu satu2nya manusia yang belum bisa aku taklukan."

mungkin setelah aku bisa naklukin papa, aku bisa naik ke next level of my life.
dan tinggal GIGIH untuk belajar dari sisi mana gw bisa bermain.

-berdoa semoga papa somehow baca postingan ini. walaupun sedikit impossible, but hey, ubay ada jadi waka 08, so what is so impossible? haha

happy birthday dicky, asmarantaka..
interviewer: "who would you go to if there was a crisis in the room?"
bill clinton: "my wife."


hati2 bermimpi.

siapa sangka akhirnya 2008 butuh wakil ketua angkatan?

siapa sangka akhirnya ubaidillah yang terpilih?

siapa sangka ternyata ubaidillah merasa butuh dan memutuskan bikin twitter demi 2008?

siapa sangka ucapan 'kalo ubay bikin, gw bikin' yang tampaknya mutlak tidak akan terjadi, terjadi.

-___________________________________________________-"

diantara nostalgia:
tanri: "saya rasa ga perlu ada wakil ketua angkatan, karena nananana.." @bp4 tahun 1
feby, mishbah, asha: "ah, ngupload foto di fb udah ga jaman, makanya bikin twitter dong din!" @museum fatahillah, album "tiba2 kota tua"
au, adhika, astri: "percuma udah punya bb tapi ga punya twitter. sayang bgt.." @kamar, awal tahun 3
pradana: "lama2 gw bikin account twitter juga nih orang, basi pisan -_-"" via bbm ga tau kapan, jawabannya selalu:

"kalo ubay bikin, gw bikin deh" --- pede tea ubay ga bakal bikin twitter.

when He said "be!" and be it.


rendah bgt ketika ubay bikin twitter karena merasa perlu 'pasang telinga, buka mata, buka hati' untuk 08, sedangkan gw krn ubay bikin, nyeehh

kampanye nurunin harga.

nov 13, 1531

ketika dikampanyekan, pemimpin bukan lagi barang langka yang terkesan mahal, langka, dan mulia. layaknya seperti barang dagangan aja, yang paling penting bungkusnya.

dulu, gw rasa pemilihan yang paling betul, yang paling bijaksana adalah pemilihan ketua angkatan dan pemilihan ketua dkm asysyifaa. kenapa? karena yang maju memang punya jiwa itu. jiwa pemimpin. mereka ga perlu mengiklankan dirinya untuk jadi pemimpin. masyarakatnya hanya melihat mereka sehari2

lucu emang ngedenger ada angkatan lain yang ketua angkatannya semacam 'ngajuin diri' buat dipilih. ga tau sih hukumnya gimana, cuma lucu aja. sama aja kaya mesti ngasih aplikasi untuk jadi ketua. jadi ketua itu harusnya rakyat milih tanpa dia ngajuin diri.

ah. ini aneh. gw emang ga ngerti politik tuh gimana. tapi yang jelas, di mata gw, geliat kampus dalam memilih pemimpinnya bukan lagi hal yang sacred.

tadinya gw seneng ama bentuk musyawarah di dkm. calon2 ketua itu ga tau kalo dirinya ternyata yang dianggap mumpuni untuk memimpin seluruh muslim di fk. jadi siapapun pemimpinnya, mereka terpilih bukan dari hasil iklan tim suksesnya, mereka terpilih karena memang kesehariannya baik. kesehariannya penuh dedikasi untuk menjaga asysyifaa, kesehariannya memang penuh rasa awas karena takut sama Allah.

tapi, ketika mereka sudah mulai sadar dan 'berkampanye' sedikit, aduh, itu udah....kehilangan wibawa sebagai orang yang pantas. karena pemimpin harusnya tidak mengemis, atau meminta amanah.

yah, itu sih kekecewaan gw.

tadinya gw pikir putih itu artinya cemen, tapi sekarang, rasanya pemimpin itu isinya politik kepentingan aja. ga ada mulia2nya. sok mangga, siapapun yang pengen ngubah cara berpikir gw, i welcome you. untuk sementara, para calon apapun itu, walaupun dulunya/biasanya keren, sekarang udah ga keren lagi di mata gw.

ya mungkin mereka ga peduli juga sih ama org2 yang sejenis gw yang tampaknya minoritas. if they read this, i wanna let them know aja bahwa ada manusia dengan tingkat kekecewaan selevel ini.

dipaksa mencinta

nov 13, 0738

ada 3 outcomes pada saat terjadi kondisi 'dipaksa mencinta':
1. takut
2. merasa bersalah in the end
3. walaupun lillahi ta'ala, tetep aja rasa ikhlas tingkat sudra cannot be denied that it is there.

santailah. masih ada 2 kemungkinan setelahnya:
1. ada saatnya berhenti merasa terpaksa, then will be dengan ikhlas mencinta
2. ada saatnya berhenti dipaksa untuk mencinta, and finally be able to get rid of what isnt joyful.

qolbun wasiun..

From the book Nadhila gave me, which reminds me that my presence embodied my family's name, my country's dignity, my religion's virtues. Dear God, let me be who does better. 

"Dunia ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaan-Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimananmu sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahun sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan." 
(Ali bin Abi Thalib ra.)

teringat suatu malam seusai pertunjukan, liaison officerku, Mr. Esther menyampaikan ini ke kawannya, ketika aku sibuk memperhatikan orang-orang yang kebingungan tampaknya melihat hair covering yang aku pakai, "we're here standing, chattering with peace and fun, between you, moslem girl, me a christian and my friend's a jewish. while on the other side of the world, they're killing each other."

rebolgged: tidak setidak ikhlas itu.

nov 6. 0210 hrs
reblogged from the vanished rizkinya.blog.friendster.com,

Oct 11, 2010. 20.45

Bukankah jatuh cinta membuat dirimu produktif?

To be honest, dear friends and myself, blog ini akan jauh dari produktif jika: 1) gw sedang tidak jatuh cinta. 2) definitely, kalau ga ada koneksi internet. Beruntunglah mereka yang sedang jatuh cinta dan punya koneksi internet. hehe

Gw ga pernah mendefinisikan jatuh cinta sebatas manusia. Karena, somehow, jatuh cinta pada hal yang memang tidak bisa membalas cinta kita equals dengan cinta yang ikhlas. Yang ga ngarep dicintai balik.

To be an unknown hero. Bukan “the” unknown hero. Bukan “the well-known” hero.

sama kaya air di tubuh kita. Yang rela dibuang jika tidak diperlukan. Yang rela dibuang jika MEMANG diperlukan.
Sama kaya rumput yang rela diinjak2, padahal dirinya somehow membuat manusia hidup.
Sama kaya manusia yang menjadi pahlawan tidak dikenal bagi hidup orang lain. Walaupun tidak ada yang menyadari.
Dan menurut gw itulah sebenar2nya cinta. *melankolis.

Ada satu film yang membuat gw suka berpikir kalau cinta yang ikhlas itu jarang ada. Bahkan di keseharian hidup kita. (atau hanya di hidup gw?). judulnya 7 pounds kalo ga salah.

Yah, intinya,  ada wanita yang jantungnya adalah hasil transplantasi jantung orang yang dicintainya. Miris. Never feel complete.

Tapi ya itu, gw jadi menginterpretasikan bahwa, love is a FOREIGN material. That, without it, you’ll die. On the other hand, cinta itu butuh pengorbanan setingkat nyawa. Cinta=love=heart=jantung benar dibutuhkan untuk seseorang hidup, dan benar setara nyawa untuk rela diberikan/dibagi ke orang lain.

 Sedikit lebay mungkin bunyinya, gw sendiri ga tau seberapa besar energy that can radiates from it. Perhaps no one knows. Yet.

 Tapi rasanya, energy dari cinta itu mungkin sangat besar, sampai muncul si ‘mahadaya cinta’.

Kalau cinta bisa bikin orang males jadi rajin, bisa bikin orang waras jadi gila, bisa bikin orang sakit jadi bahagia, bisa bikin org alzheimer jadi inget lagi hidupnya, bisa bikin orang labil jadi stabil, bisa bikin sedih jadi senang, bisa bikin lelah jadi semangat. Mungkin ya memang SEHEBAT itu.

Sayang, banyak orang mencintai untuk status balik dicintai. Padahal, cinta tidak serendah itu. Tidak setidak ikhlas itu. 

#7

sangat mudah mencintai Tuhan yang memang begitu sempurna,
yang tidak tercela, yang tidak pernah salah dan jatuh.

yang jauh lebih sulit adalah mencintai sesama manusia,
dengan plural ketidaksempurnaan dan kecacatan.

tidak ada kebijaksanaan tanpa keinginan untuk mencintai,
manusia mengetahui apa-apa yang mereka coba untuk ketahui,
dan tidak ada pengetahuan tanpa cinta untuk tahu

tanpa belajar mencintai ciptaan-Nya, manusia tidak bisa mengerti atau mencintai Penciptanya.

for fear of being punished, or for love. Obedience that comes from love of others is a thousand times stronger than fear of punishment. (Mahatma Ghandi, 1869–1948) 

Allah punya cerita.

Allah itu Penulis Skenario yang surprising.

kemarin, baru kemarin.
oh dear, sungguh Allah itu Maha Pembolak-balik Hati.
Kemarin, for some reason, silly unimportant reason but still it mattered.
gw murka ama aji, berharap Allah ga menciptakan manusia kaya yg namanya aji,
dan terbersit ga akan ngomong ama aji sampe gw lulus s.ked.
dan nyatanya..
gw sekelompok ama aji. di sistem terakhir di fk,
yang seharusnya menjadi memori yang "sesuatu bgt yah"

disaster? engga, ini bukan disaster. i will make it like the opposite of disaster.
ini bukan disaster.

kira2 1 minggu lalu,
gw takut, sebegitu takutnya. "skripsi apa kabar, dxx?"
"alhamdulillah, katanya. 20 % lagi din. doain ya."
-___________________________-"
"adxx, gw belum validasi. padahal oktober udah mau abis. penelitian gw harusnya bulan november. doain gw ya xxx."
ditampar. gw ditampar, gw di(ass)ault sama skripsi. dinda, ayo kejar!
dag dig dug. gimana ini. dan 'gimana ini' masih jadi my threat, sampai sekarang.

1 hari yang lalu,
"xxxxy, aaaaaa, gimana niihh, kuisioner gw belum valiiidddd. aaaaaaaa."
"her, lulus itu harus, dapet a itu bonus. ini pasti selesai. kita pasti lulus."
dan xxxxy menceritakan 'cerita skripsi'-nya.
setiap orang punya cerita skripsinya masing2. gw, dia, dia, dia, dia, dan dia punya cerita skripsinya masing2.
mulai dari mesti ganti judul, mesti dealing ama anak kecil yang terus2an nangis, mesti bolak-balik validasi, surat izin medrec yang ga keluar2, masalah ama pembimbing.
semua punya cerita masing2.


lewat cerita2 ini, mungkin Allah mencoba ngasih tau. "Dind, trust Me, I know way, zillions times know more than you. All you gotta do, is DO and WALK it through till the last page. "

di akhir, pada saatnya, semuanya akan indah.
semuanya akan indah.

"....Jika kamu tidak menyukai meeka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya." (An-Nisa : 19)

penggunaan 'road to..' dan 'square'

0719 nov 3

mm, gw mau share 2 facts yang orang salah pengertian.
1) penggunaan phrase "road to ..."
"road to" itu adalah suatu kegiatan yang berjalan sepanjang perjalanan. kaya semacam sahur on the road, jadi road to itu artinya kegiatan/tujuan dari kegiatan itu terjadi di jalan antara 1 titik dan titik tujuannya. misalnya, gw mau campaign anti rokok dengan judul road to jogja-anti rokok. jadi gw campaignnya ya di sepanjang pantura ampeeee jogja. bukan campaign di beberapa titik (di beberapa kota) dan campaign terakhir di jogja. gitu.. kebayang ya?
2. penggunaan kata "square"
square itu artinya lapangan berbentuk segiempat yang disekelilingnya terdapat bangunan-bangunan tinggi. misalnya, plaza di fk unpad, kalo di tambah semacam tangga2 tribun itu baru disebut square. oh oh, misalnya kaya gasibu, tapi disekelilingnya ada gedung2 tinggi. itu baru square.. jadi jatinangor town square itu salah ya.. harusnya jatinangor mall, ato jatinangor shopping centre.

udah segitu aja..  :) have a good day..